Senin, 08 Desember 2014

Struktur Program Bahasa Pascal

Flowchart yang sudah dirancang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam bahasa program. Untuk itu kita harus memahami terlebih dahulu struktur pemrograman pascal. Struktur Program Pascal terdiri dari sebuah judul program dan suatu blok program atau badan program. Blok program dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu bagian deklarasi dan bagian pernyataan. Bagian deklarasi dapat terdiri dari deklarasi label,konstanta, tipe, variable, prosedur dan fungsi.

Struktur  Program Pascal:

1. Judul Program 
2. Blok Program
      a. Deklarasi Unit Pascal
      b. Bagian Deklarasi
         - Deklarasi Variabel
         -  Deklarasi Konstanta
         - Deklarasi Label 
         - Deklarasi Tipe Data
         - Deklarasi Prosedur
         - Deklarasi Fungsi
     c. Bagian Program

Penjelasan

Judul Program

Judul program sifatnya adalah optional di dalam program, artinya boleh dituliskan atau boleh juga tidak dituliskan. Judul Program hanya bertujuan untuk memberi nama dari program yang dibuat. Judul program harus terletak pada awal program dan diakhiri dengan titik koma.

Contoh :   Program  Hallo;

Deklarasi Unit Pascal

Unit adalah kamus bahasa Pascal. Unit Pascal selalu disebutkan pada awal program setelah Judul Program. Tujuannya agar perintah bahasa pascal dapat diterjemahkan oleh compiler pada saat dikompilasi. Jika unit pascal tidak disebutkan maka perintah bahasa Pascal tidak dapat dikompilasi karena compiler tidak dapat mengenali perintah yang digunakan. Misalnya kata Begin, End, Clrscr, write,writeln,read,readln, dan lain-lain terdapat dalam kamus/unit crt. Oleh karena itu, unit crt selalu disebutkan pertama kali pada baris program dengan perintah uses crt.
Unit crt disebutkan jika anda menggunakan Program Pascal dengan sistem operasi DOS yang berjalan pada sistem operasi window. Jika anda menggunakan Program Pascal dengan sistem operasi Window, maka unit crt diganti dengan unit wincrt.

Contoh :   Uses Crt;   atau uses wincrt;

Bagian Deklarasi

Deklarasi di atas hanya disebutkan jika akan digunakan dalam program. Bahkan dalam program yang sangat sederhana ada yang tidak menggunakan deklarasi. Dalam pemrograman dasar, pada umumnya menggunakan deklarasi variabel, konstanta, tipe data, dan label. Sedangkan deklarasi prosedur dan fungsi umumnya digunakan dalam pemrograman tingkat lanjut yaitu pemrograman tekstruktur.Deklarasi variabel selalu diawali dengan kata var, deklarasi konstanta diawali dengan kata Const, dan deklarasi label diawali dengan kata Label. 

Contoh :

Var  a,b,c : integer;  Deklarasi variabel a,b,c dengan tipe data integer.
Const   Pi = 3.14;   Deklarasi konstanta bilangan pi.
Label   Selesai ;  Deklarasi label dengan nama Selesai

Bagian Program

Bagian Program adalah kumpulan dari pernyataan-pernyataan atau kode program yang akan  dikerjakan oleh program. Bagian ini diawali dengan kata BEGIN dan diakhiri dengan kata END. Kata END harus diakhiri dengan tanda titik.

Begin
 …………. Kode program
End.

Penulisan Bahasa Pascal

Program pascal tidak mengenal aturan penulisan yang kaku. Penulisan perintah boleh ditulis mulai kolom atau baris mana saja, tetapi harus jelas dan rapi agar mudah dibaca. Penulisan perintah dengan huruf besar dan kecil dianggap sama. Jadi Pascal tidak membedakan huruf besar dan kecil. Misalnya penulisan perintah BEGIN, Begin, begin adalah sama bagi pascal. Demikian juga dengan penulisan variabel. Penulisan teks yang bersifat komentar dan bertujuan untuk menjelaskan kode program harus diletakkan dalam tanda kurung kurawal. Kemudian setiap baris pernyataan/kode program selalu diakhir dengan tanda titik koma (;). Contoh : 

X := a + b; {Jumlahkan nilai variabel  a dan b dan simpan dalam variabel x}

Perintah Dasar Bahasa Pascal

Write dan Writeln 

Perintah write dan writeln digunakan untuk menuliskan data teks atau data variabel di layar yang terletak dalam tanda kurung. Data teks selalu diapit oleh tanda petik satu (‘) sedangkan data variabel dengan menyebutkan nama variabelnya.
Contoh : 
Write(‘Saya belajar bahasa Pascal’);
Writeln(‘Saya belajar bahasa Pascal’);

Perbedaan write dan writeln :

Setelah Write menuliskan datanya, maka kursor tidak berpindah ke baris berikutnya sedangkan dengan writeln, kursor akan berpindah ke baris berikutnya setelah menuliskan datanya. Kata writeln; tanpa diikuti teks dalam kurung sering digunakan untuk memindahkan posisi kursor ke baris berikutnya.

Read dan Readln:

Perintah read dan readln digunakan untuk membaca data variabel yang akan dimasukan ke dalam program. Jadi digunakan untuk  membaca data input data ke dalam program. Kata readln; tanpa diikuti teks dalam kurung sering digunakan untuk menghentikan sementara tampilan output program agar tampak di layar. Dengan menekan sembarang tombol, maka program akan dilanjutkan.

Contoh :

Write(‘Nilai a = ‘); readln(a);
Write(Nilai b = ‘);readln(b);
Writeln(‘a = ‘,a);
Writeln(‘b = ‘,b);

Program Pascal Sederhana

1.  Contoh Program Tanpa Deklarasi

Contoh 1 :
Uses Crt;
Begin
Write(‘Saya Belajar ’);
Write(‘Bahasa Pemrograman Pascal’);
End.

Bila program ini dijalankan, maka akan dihasilkan tulisan di layar sebagai berikut :
Saya Belajar Bahasa Pemrograman Pascal

Contoh 2 :

Uses Crt;
Begin
Writeln(‘Saya Belajar ’);
Writeln(‘Bahasa Pemrograman Pascal’);
End.
Bila program ini dijalankan, maka akan dihasilkan tulisan di layar sebagai berikut :
Saya Belajar
Bahasa Pemrograman Pascal

2.  Contoh Program Deklarasi Konstanta

Konsntanta merupakan pengenal yang memiliki nilai yang sudah terdefinisikan dan tidak dapat diubah. Definisi konstanta diawali dengan kata cadangan CONST diikuti oleh kumpulan pengenal yang diberi suatu nilai.

Program Konstanta;
Uses Crt;
Const
Panjang = 5;
Lebar = 6;
Begin
Writeln(‘Panjang = ‘, Panjang);
Writeln(‘Lebar = ‘, Lebar);
End.

3.  Contoh Program Deklarasi Variabel

Setiap variabel yang digunakan dalam harus untuk dideklarasikan terlebih dahulu. Kata cadangan VAR digunakan sebagai judul pada bagian deklarasi variable dan diikuti oleh satu atau lebih pengenal yang dipisahkan dengan koma, diikuti dengan titik dua dan tipe dari datanya serta diakhiri dengan titik koma. Tiap variabel harus memiliki tipe data. Tipe data sederhana dalam bahasa Pascal adalah : 

Integer : Tipe data untuk bilangan bulat
Real    : Tipe data untuk bilangan desimal
Char    : Tipe data untuk karakter/huruf
String    : Tipe data untuk data berupa kata atau kalimat.

Program variabel;
Uses Crt;
Var
Nilai : Integer; 
RataRata : Real;
Nama : String; 
Lulus : Boolean;
Begin
Nilai := 10; RataRata:= 125.45; Nama := ‘Iman Basuni’; Lulus := True;
Writeln(‘Nama Siswa : ‘,Nama);
Writeln(‘Nilai : ‘, Nilai);
Writeln(‘Rata-Rata : ‘, RataRata);
Writeln(‘Lulus : ‘, Lulus);
End. 

4. Contoh Program Input Data

Program Input_data;
Uses Crt;
Var
Nilai    : Integer; 
Huruf    : char;
Nama : String; 
Begin
    Clrscr;

    Write(‘Nama Siswa     : ‘);readln(nama);
    Write(‘Nilai         : ‘);readln(nilai);
    Write(‘Huruf        : ‘);readln(huruf);
    Writeln; {perintah berpindah baris}
    Writeln(‘Nama Siswa    :  ‘,nama);
    Writeln(‘Nilai        :  ’,nilai);
    Writeln(‘Huruf        :  ‘,huruf);
    Readln;  {perintah untuk berhenti sementara hingga ditekan sembarang tombol}
End.

5. Contoh Program Deklarasi Tipe Data

Program Tipe_Data_Sederhana;
Uses Crt;
Type
Pecahan = Real;
Bulat = Integer;
Logika = Boolean;
Huruf = String;
Var
Nilai : Bulat; RataRata : Pecahan;
Nama : Huruf; Lulus : Logika;
Begin
Nilai := 10; RataRata:= 125.45; Nama := ‘Iman Basuni’; Lulus := True;
Writeln(‘Nama Siswa : ‘,Nama);
Writeln(‘Nilai : ‘, Nilai);
Writeln(‘Rata-Rata : ‘, RataRata);
Writeln(‘Lulus : ‘, Lulus);
End.

6.  Contoh Program Deklarasi Label

Jika program akan menggunakan statement GOTO untuk meloncat ke suatu statement yang tertentu, maka dibutuhkan suatu label pada statement yang dituju dan label tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu.

Program Lompat_Label_by_GOTO;
Uses Crt;
Label
100, selesai;
Begin
Writeln(‘Bahasa’);
Goto 100;
Writeln(‘Sunda’);
Writeln(‘Jawa’);
100:
Writeln(‘Pascal’);
Goto selesai;
Writeln(‘Daerah’);
Selesai:
End.

Setelah memahami struktur program pascal dengan baik, maka pembahasan kita selanjutnya adalah membuat program matematika sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat, dan akar bilangan.

Semoga bermanfaat.
God bless you all.

Cara Membuat Flowchart untuk Dasar Pemrograman Komputer



Algoritma yang telah dibuat kemudian digambarkan dalam bentuk  bagan alir (flowchart) dengan menggunakan simbol-simbol  untuk memudahkan memecahkan masalah yang akan diselesaikan. Flowchart adalah skema penggambaran dari algoritma yang disusun dalam bentuk bagan secara berurutan.

Simbol-simbol yang digunakan untuk membuat Flowchart dalam pemrograman komputer. 


Contoh-1:

Buatlah flowchart untuk menghitung nilai y dari persamaan y = 2x + 6


Contoh di atas menunjukkan bagaimana  cara menterjemahkan algoritma menjadi flowchart.

Contoh-2:

Buatlah flowchart untuk menghitung luas lingkaran dengan rumus L = πr2.

Algoritma:

  •      Mulai
  •     Tentukan nilai phi dan r
  •      Hitung L = phi x r2
  •     Cetak Hasil
  •     Selesai
Flowchart: 


Setelah membuat flowchart, maka langkah selanjutnya adalah menuliskan kode-kode program berdasarkan bagan alir yang sudah dibuat. Dalam pembahasan ini, saya akan menggunakan Program Pascal. Alasannya karena Program Pascal adalah bahasa yang mudah dipelajari untuk mempelajari konsep-konsep dasar dalam ilmu pemrograman komputer dibandingkan dengan bahasa yang lain. Setelah seseorang telah menguasai konsep dasar pemrograman, maka akan mudah untuk mempelahari bahasa pemrograman yang lain. Sebelum mempelajari kode-kode program, maka kita perlu mengetahui bagaimana struktur dan aturan-aturan program Pascal yang akan kita gunakan.

Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati anda semua. Amin

Pengertian Algoritma Pemrograman dan Contohnya

Algoritma adalah langkah-langkah yang disusun secara tertulis dan berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah.  Sedangkan Algoritma Pemrograman adalah langkah-langkah yang ditulis secara berurutan untuk menyelesaikan masalah pemrograman komputer.

Dalam pemrograman yang sederhana, algoritma merupakan langkah pertama yang harus ditulis sebelum menuliskan program. Masalah yang dapat diselesaikan dengan pemrograman komputer adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan perhitungan matematik.

Hal yang penting dikuasai dalam pemrograman adalah logika berpikir bagaimana cara memecahkan masalah pemrograman yang akan dibuat. Kadang-kadang ada masalah matematika yang sangat gampang jika diselesaikan secara tertulis, tetapi cukup sulit jika diterjemahkan ke dalam pemrograman. Jika menemukan hal seperti itu, maka algoritma dan logika pemrograman sangat penting untuk memecahkan masalah.

Sebagai gambaran, saya mengambil masalah Frekuensi data. Misalnya ada sekelompok data seperti berikut :

2    4    6    7    2    4    6    6    9    3    5    6    4

Secara tertulis, frekuensi data diperoleh dengan cara menghitung banyaknya tiap data dan menuliskan data mulai dari data yang terkecil ke terbesar dalam tabel. Kolom pertama berisi data dan kolom kedua berisi frekuensi masing-masing data.


DataFrekuensi
22
31
43
51
64
71
91

Cukup mudah bukan? Bagaimana jika cara  mencari frekuensi di atas dibuat dalam bentuk program? Cukup sulit karena kita perlu menguasai logika pemrograman. Namun kasus ini akan saya bahasa nanti, jika tidak ada halangan. 


Baiklah kita mulai untuk membuat Algoritma pemrograman yang sederhana seperti contoh di bawah ini.
Contoh-1 : 

Buatlah algoritma untuk menghitung frekuensi data seperti pada contoh kasus di atas.

Algoritmanya adalah :

  • Mulai
  • Tentukan banyaknya data (n)
  • Tentukan data sebanyak N
  • Urutkan data secara Ascending (Mulai dari data kecil ke besar)
  • Hitung banyaknya data (frekuensi ) tiap data
  • Tampilkan Frekuensi data dalam bentuk tabel
  • Selesai

Contoh-2 :

Buatlah algoritma untuk menghitung nilai y dari persamaan y = 2x + 6
Algoritmanya adalah :

  • Mulai
  • Tentukan nilai x
  • Hitung nilai y = 2x + 6
  • Tuliskan/cetak Nilai x dan y
  • Selesai
Contoh-3:

Buatlah algoritma untuk menghitung nilai y dari persamaan  y =  4x2 + 8x – 2
Algoritmanya adalah :

  • Mulai
  • Tentukan nilai x
  • Hitung nilai y = 4x2 + 8x -2
  • Cetak nilai x dan y
  • Selesai
Setelah menuliskan algoritma, maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan algoritma tersebut dalam bentuk bagan alir yang disebut flowchart. Lihat cara membuat flowchart.

Semoga bermanfaat.

God bless you all.

Rabu, 03 Desember 2014

konfigurasi IP address dan Bilangan Biner

Jika anda ingin menjadi seorang Network Administrator salah satu dari 3 tiga syarat utamanya adalah memahami TCP/IP tidak hanya secara Konsep tetapi juga Desain dan Implementasinya.
Dalam tutorial ini saya ingin membagi pengertian yang saya pahami dalam menghitung IP Adress secara cepat.
Kita mulai ……
Mungkin anda sudah sering men-setting jaringan dengan protokol TCP/IP dan menggunakan IP Address 192.168.0.1,    192.168.0.2,   192.168.0.3, …dst dengan netmask (subnet) 255.255.255.0 . Namun pernahkah terpikir untuk menggunakan IP selain IP tersebut ? misalnya :
192.168.100.1 netmask 255.255.255.248 atau
192.168.50.16 netmask 255.255.255.240 …???


Teori Singkat & Umum


Untuk mempelajari IP diperlukan pengetahuan tentang Logika dan Sitem Bilangan Biner. Tentang bagaimana cara mengkonversi bilangan Biner ke dalam bilangan Decimal atau menjadi BIlangan HexaDecimal, silahkan baca tutorial Sistem Bilangan Logika [Not Finished Yet] yang juga saya tulis dalam bentuk ringkasan. IP Address yang akan kita pelajari ini adalah IPv.4 yang berisi angka 32 bit binner yang terbagi dalam 4×8 bit.
Contoh :
                                          8 bit.              8 bit .                 8 bit.                   8 bit
192.168.0.1        -> 1 1 0 0 0 0 0 0 . 1 0 1 0 1 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 0 0 0 0 1 => Bil Biner
cara convert biner ke desimal                   
Misal, Desimal : 192, maka binar-nya    1          1        0        0        0        0        0        0 
                                                    2 pangkat 7 ---------------- sampai  ------------2 pangkat 1        

                                                           128       64      32      16        8        4        2        1
                                                             128 + 64 = 192        


Hal yang perlu dipahami dalam penggunaan IP Address secara umum adalah sebagai berikut :

Kelas IP

IP Address di bagi menjadi 5 kelas yakni A, B, C, D dan E. Dasar pertimbangan pembagian kelas ini adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP Address.


Kelas A

Kelas A ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Bit Pertama : 0 | Net-ID : 8 bit | Host-ID : 24 bit | Range IP : 1.xxx.xxx.xxx - 126.xxx.xxx.xxx 
Jumlah IP : 16.777.214

Note : 0 dan 127 dicadangkan, 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 biasanya dipakai untuk localhost.

Kelas B

Kelas B ini diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
2 Bit Pertama : 10 | Net-ID : 16 bit | Host-ID : 16 bit | Range IP : 128.xxx.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532

Kelas C
3 Bit Pertama : 110, | Net-ID : 24 bit| Host-ID : 16 bit| Range IP : 192.xxx.xxx.xxx - 223.255.255.255 Jumlah IP : 254

Kelas D
4 Bit Pertama : 1110 Byte Inisial : 224 – 247
Note : Kelas D ini digunakan untuk keperluan multicasting  dan tidak mengenal adanya Net-ID dan Host-ID


Kelas E
4 Bit Pertama : 1111 Byte Inisial : 248 - 255Note : Kelas E ini digunakan untuk keperluan Eksperimental

-> Network ID (Net-ID)

Adalah IP address yang menunjukkan Nomor Jaringan (identitas segmen)
Contoh :
Sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 - 192.168.0.255 netmask 255.255.255.0 maka Net-ID nya adalah 192.168.0.0.
Sebuah jaringan dengan IP range 192.168.5.16 - 192.168.5.31/28 maka Net-ID nya adalah 192.168.5.16
Note : Net-ID adalah IP pertama dari sebuah segmen. Dalam implementasinya IP ini tidak dapat digunakan pada sebuah host.

-> IP Broadcast

Adalah IP address yang digunakan untuk broadcast. Dari contoh di atas maka IP Broadcast nya adalah 192.168.0.255 
Note : IP Broadcast adalah IP terakhir dari sebuah segmen (kebalikan dari Net-ID). Dalam implementasinya IP ini juga tidak dapat digunakan pada sebuah host.

-> Subnet Mask (Netmask)

Adalah angka binner 32 bit yang digunakan untuk :
membedakan Net-ID dan Host-ID
menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar
Kelas A : 11111111.00000000.00000000.00000000 = 255.0.0.0

Kelas B : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0

Kelas C : 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0

Contoh :
sebuah segmen dengan IP range 192.168.0.0 - 192.168.0.255 maka Netmask nya adalah : 255.255.255.0 

-> Prefix

Adalah penulisan singkat dari sebuah Netmask. Dari contoh juga maka prefix nya adalah 24 maka menuliskan prefix-nya 192.168.0.0/24

-> Jumlah IP yang tersedia

Adalah jumlah IP address yang tersedia dalam sebuah segmen (blok). Dari contoh di atas maka Jumlah IP yang tersedia sebanyak 256 (192.168.0.0 - 192.168.0.255)
Note : Dalam implementasinya tidak semua IP yang tersedia dapat digunakan karena ada 2 IP yang akan digunakan sebagai Net-ID dan Broadcast..

-> Jumlah Host
192.168.0.0 - 192.168.0.255
Adalah jumlah dari IP address yang dapat dipakai dalam sebuah segmen. Dari contoh di atas maka jumlah host-nya adalah 254 (192.168.0.1 - 192.168.0.254). IP 192.168.0.0 sebagai Net-ID dan 192.168.0.255 sebagai Broadcast-nya.
Note : Jumlah Host = Jumlah IP yg tersedia - 2

-> IP Public

Adalah IP address yang dapat dikenali di jaringan internet.
Contoh :

202.95.144.4, 64.3.2.45, 4.2.2.1 dst
Note : IP Public akan kita dapatkan jika kita berlangganan Leased Line.

-> IP Private

Adalah IP address yang hanya dapat dikenali di jaringan local (LAN).
Contoh :

192.168.1.1, | 192.168.0.5, | 192.168.10.200 dst
Note : IP Private dapat kita gunakan semau kita untuk membangun LAN tanpa harus berlangganan Internet seperti Leased Line.







Memulai Perhitungan

Perhatikan kombinasi angka dibawah ini :

Cara membaca :
27       26       25      24    23   22   21   20
1         1           1      1        1    1     1    1
128    64          32    16      8    4      2   1

                     total =   255


1         1      1      1       1       1       1        1
\25    \26    \27    \28    \29    \30    \31    \32
128    64    32      16     8        4      2       1
128                            
         192                        
                 224                    
                        240                
                               248            
                                        252        
                                                  254    
                                                             255

Kombinasi angka tersebut adalah untuk netmask 255.255.255.0 yang apabila di konversi ke Bilangan Biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000. Kita ambil 8 bit terakhir yaitu .00000000.
Apabila pada kolom pertama di beri nilai ‘1′ dan yg lainnya bernilai ‘0′ ( .10000000 ) maka
Jumlah IP yang kita miliki (tersedia) sebanyak 128 nomor
Netmask yang harus dipakai adalah 255.255.255.128
Kita dapat menuliskan IP tersebut 192.168.0.0/25 dengan 25 sebagai nilai prefix-nya.
Jumlah segmen yang terbentuk sebanyak 2 yaitu
192.168.0.0 - 192.168.0.127 -> sesuai dgn point 1. IP yang tersedia sebanyak 128 buah tiap segmen 192.168.0.128 - 192.168.0.255
Jumlah IP yang dapat dipakai untuk host sebanyak 126 setelah dikurangi dengan Net-ID dan Broadcast .Sekarang dapatkah Anda mencari seperti 5 point sebelumnya apabila 3 bit pertama di beri nilai ‘1′ ?

Arti Angka atau biner dalam suatu komputer

Sejak pertama kali komputer elektronik digunakan,komputer telah beroperasi dengan menggunakan bilangan biner, yaitu bilangan dengan basis 2 pada sistembilangan. Semua kode program dan data pada komputer disimpan serta dimanipulasi dalam format biner yang merupakan kode-kode mesin computer, Sehingga semua perhitungannya diolah dengan menggunakan aritmetik biner, yaitu bilangan yang hanya memiliki nilai dua kemungkinan yaitu 0 dan 1 dan sering disebut dengan bit (binary digit) atau dalam arsitektur elektronik biasa disebut sebagai digital logic.Karena  komputer melakukan operasi data dan program pada level mesin, maka semua operasi dan proses pengolahan data yang dilakukan oleh manusia pada sebuah komputer akan diterjemahkan (complied) dalam bentuk kode mesin yaitu menggunakan kode bilangan biner. Organisasi data komputer sangat tergantung pada bagaimana mempresentasikan bilangan, komputer, dan control informasi. 
Penjelasan tentang pengertian sistem biner inilah yang akan membawa kita pada pemrosesan data pada komputer sebelum data-data tersebut menjadi informasi. Data yang diproses didalam komputer tersebut terkait dengan adanya sistem bilangan biner atau istilah bahasa Inggris-nyaBinary System.Pada saat data-data didalam komputer diolah menjadi informasi, maka komputer menggunakan satu program yang tersimpan dalam memory komputer, dan program tersebut berbentuk bilangan dan dinamakan dengan sistem bilangan berbasis 2 atau sistem biner.
  • Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
  • Pengenalan
Ketika kita melihat sistem biner maka yang kita temukan hanyalah sekumpulan digit yang hanya tersusun dari angka 0 dan 1 dan tampak acak sehingga sangat sulit bagi kita untuk bisa memahami apa sebenarnya yang direprsentasikan oleh digit-digit tersebut, seperti:
010010101010101001101011
Tetapi pada dasarnya sekumpulun 0 dan 1 ini bisa direpresentasikan dengan angka desimal dan pertama-tama tentu kita mencoba membaca desimal yang terwakili di dalam sekumpulan 0 dan 1 tersebut. Dan dari angka desimal kemudian bisa diterjemahkan ke dalam teks. Memang komputer sendiri tidak menggunakan sistem desimal ini ketika teks-teks di dalam komputer terkonversi menjadi sistem biner. Jadi cara baca kita ini bukan proses yang dilalui oleh komputer.
Pertama-tama dalam membaca biner kita layaknya sedang berhadapan dengan bahasa Arab atau Hebrew di mana kita harus membacanya dari kiri ke kanan. Dan sekumpulan angka 0 dan 1 itu biasanya (biasanya apa pasti begitu ya hehehe bukan orang komputer nih, tapi nampaknya kalau melihat 8 bit sih ya memang dibagi ke dalam per 8 digit?) dibagi ke dalam 8 digit maksimal dan setiap digit secara berurutan merepresentasikan nilai value kali 2 selamanya. Jadi nilai-nilai tersebut dimulai dari kanan adalah sebagai berikut:
- Digit pertama adalah bernilai 1
– Digit kedua adalah bernilai 2 yaitu 1 x 2
– Digit ketiga adalah bernilai 4 yaitu 2 x 2
– Digit keempat adalah bernilai 8 yaitu 4 x 2
– Digit kelima adalah bernilai 16 yaitu 8 x 2
– Digit keenam adalah bernilai 32 yaitu 16 x 2
– Digit ketujuh adalah bernilai 64 yaitu 32 x 2, dan
– Digit kedelapan adalah bernilai 128 yaitu 64 x 2 (dan seterusnya dengan kelipatan kali 2 dari digit sebelumnya)

Pengertian dan Langkah Konversi Bilangan Biner, Heksadesimal, Oktal dan Desimal

1) Pengertian Bilangan Desimal,Biner,Oktal dan Heksadesimal : 1. Bilangan Desimal adalah bilangan yang menggunakan 16 angkat yang berturu-turut,dimulai dari 0-     15 (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15).Bilangan Desimal ini Bilangan yang Berbasis 10,contoh      penulisan bilangan Desimal :           a. 1510          b. 1910          c. 2010          d. 1710 2. Bilangan Biner adalah Bilangan yang menggunakan 2 angka,yaitu 0 dan 1.Bilangan Biner ialah     Bilangan yang berbasis 2.Setiap Bilangan pada biner disebut bit,1 byte= 8 bit.contoh penulisan     bilangan Biner :          a. 00002          b. 00012          c. 00102          d. 00112          e. 01002          f. 01012          g. 01102          h. 01112          i. 10002          j. 10012          k. 10102          l. 10112         m. 11002         n. 11012         o. 11102         p. 11112 3. Bilangan Oktal adalah Bilangan yang menggunakan angkat     (0,1,2,3,4,5,6,7,10,11,12,13,14,15,16,17).Bilangan yang berbasis 8.contoh Penulisan Bilangan     Oktal :         a. 178         b. 158         c. 118 4. Bilangan Heksadesimal atau bilangan Heksa adalah Bilangan yang menggunakan 16 angka,yaitu         0-9 dan dilanjutkan oleh alfabet A-F.     (A=10,B=11,C=12,D=13,E=14,F=15).Bilangan Heksa ini Berbasis 16.contoh penulisan Heksa     Desimal : a. C516 b. 7F816 c. 9A16 2)  Konversi Bilangan Biner,Desimal,Heksa dan Oktal PERHATIAN ! Setiap Bilangan yang di Konversikan harus meng-Konversikan terlebih dahulu pada Bilangan Desimal 1. Contoh Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Oktal       Soal : 100100002       Konversikan Terlebih dahulu pada Bilangan Desimal.       Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal :                     = (angka Pertama x 2 atau (basis Bilangan Biner) + angka Selanjutnya pada bilangan                         biner tersebut)                     = (angka Hasil selanjutnya x 2 atau ( basis Bilangan Biner ) + angka selanjutnya pada                         bilangan biner tersebut )       100100002  = 1 x 2 + 0 = 2                             2 x 2 + 0 = 4                              4 x 2 + 1 = 9                             9 x 2 + 0 = 18                             18 x 2 + 0 = 36                             36 x 2 + 0 = 72                                             72 x 2 + 0 = 144 14410 , Kenapa 144 menjadi berbasis 10? Karena angka 144 ialah Hasil Konversi Bilangan Biner yang berbasis 2 menjadi Bilangan Desimal yang Berbasis 10 jadi 14410 adalah Bilangan Desimal. Sekarang akan di Konversikan ke dalam benutk Bilangan Oktal yang berbasis 8.                             14410 = 144/8 = 18 sisa 0                                          18/8 = 2 sisa 2  Kenapa dibagi 8 ? karena Bilangan Desimal ini akan dikonversikan kedalam bentuk Bilangan Oktal yang berbasis 8.  Hasil Bilangan Oktal,dilihat dari hasil akhir (bawah) ke awal (atas),jadi Hasilnya ialah 2208. 2. Contoh Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Biner      Soal : 2208      Konversikan Terlebih dahulu pada Bilangan Desimal.      Cara Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Desimal :                       = (angka Pertama x 8 atau (basis Bilangan Oktal) + angka Selanjutnya pada bilangan                         Oktal tersebut)                     = (angka Hasil selanjutnya x 8 atau ( basis Bilangan Oktal ) + angka selanjutnya pada                         bilangan Oktal tersebut ) 2208  =  2 x 8 + 2 = 18              18 x 8 + 0 = 144 14410 , Kenapa 144 menjadi berbasis 10? Karena angka 144 ialah Hasil Konversi Bilangan Oktal yang berbasis 8 menjadi Bilangan Desimal yang Berbasis 10 jadi 14410 adalah Bilangan Desimal. 14410  di-Konversikan kedalam Bilangan Biner.                           144/2 = 72 sisa 0                           72/2 = 36 sisa 0                           36/2 = 18 sisa 0                           18/2 = 9 sisa 0                           9/2 = 4 sisa 1                           4/2 = 2 sisa 0                           2/2 = 1 sisa 0                           1 Dibagi 2 Karena di-Konversikan ke dalam Bilangan Biner.Dalam menghitung Bilangan biner,dalam penulisan di-Tulis dari Bawah ke Atas jadi hasilnya ialah 100100002. 3. Contoh Konversi Bilangan Biner Ke Desimal     Soal : 100100002      Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal :                     = (angka Pertama x 2 atau (basis Bilangan Biner) + angka Selanjutnya pada bilangan                         biner tersebut)                     = (angka Hasil selanjutnya x 2 atau ( basis Bilangan Biner ) + angka selanjutnya pada                         bilangan biner tersebut )       100100002  = 1 x 2 + 0 = 2                             2 x 2 + 0 = 4                              4 x 2 + 1 = 9                             9 x 2 + 0 = 18                             18 x 2 + 0 = 36                             36 x 2 + 0 = 72                                             72 x 2 + 0 = 144 14410 , Kenapa 144 menjadi berbasis 10? Karena angka 144 ialah Hasil Konversi Bilangan Biner yang berbasis 2 menjadi Bilangan Desimal yang Berbasis 10 jadi 14410 adalah Bilangan Desimal. 4. Contoh Konversi Bilangan Desimal Ke Biner.     Soal = 14410     14410  di-Konversikan kedalam Bilangan Biner.                             144/2 = 72 sisa 0                             72/2 = 36 sisa 0                             36/2 = 18 sisa 0                             18/2 = 9 sisa 0                             9/2 = 4 sisa 1                             4/2 = 2 sisa 0                             2/2 = 1 sisa 0                             1 Dibagi 2 Karena di-Konversikan ke dalam Bilangan Biner.Dalam menghitung Bilangan biner,dalam penulisan di-Tulis dari Bawah ke Atas jadi hasilnya ialah 100100002. 5. Contoh Konversi Bilangan Heksadesimal ke Bilangan Desimal.     Soal : 7C616      7C616 di-Konversikan kedalam bentuk Bilangan Desimal.                    7C6  = 7 x 16(pangkat 2) + C x 16(pangkat 1) + 6 x 16(pangkat 0)                                (7 x 256) +(12 x 16) + (6 x 1) = 1990 Hasilnya ialah 199010 ,Kenapa C diganti menjadi 12 ? Karena didalam pengertian Bilang Kesadesimal sudah dijelaskan bahwa (A=10,B=11,C=12,D=13,E=14,F=15). 6. Contoh Konversi Bilangan Oktal ke Bilangan Heksa     Soal : 1668     1668 dikonversikan kedalam bentuk Bilangan Desimal                      166 = 1 x 8 + 6 = 14                                14 x 8 + 6 = 118 11810 akan dikonversikan kedalam Heksadesimal                      118/16 = 112 sisa 6                      112/16 = 7 sisa 0 jadi,jawabanya ialah 7616   Mungkin hanya segitu hhe ,aplikasikan lagi saja dengan sekilas materi tersebut :) Hanya sekian sedikit ilmu yang bisa saya paparkan disini,maaf ada beberapa langkah Konversi yang selalu di ulang-ulang,hhe alasannya karna cape,untuk menghitung kembali :)

Make Money at : http://bit.ly/copy_win